Pesan Petra Tarigan di Musda AJO Indonesia DPD Kepri: Jangan Buat Berita Hoax dan Plagiat

Pesan Petra Tarigan di Musda AJO Indonesia DPD Kepri: Jangan Buat Berita Hoax dan Plagiat

Pembina AJO Indonesia DPD Kepri, Ir. Petra Tarigan, MM saat memberikan kata sambutan di acara Musda AJO Indonesia DPD Kepri, di lantai V Hotel 89, Batam.

Dinamika Kepri, Batam - Pembina Aliansi Jurnalistik Online (AJO) Indonesia DPD Provinsi Kepri, Petra Tarigan mengatakan pentingnya peran media dalam mengawal pembangunan dan tidak membuat berita hoax.

Hal itu disampaikan Petra Tarigan dalam acara Musyarah Daerah (Musda) AJO Indonesia di Hotel 89 Nagoya, Batam, Kepri, Sabtu (22/8/2020).

Ia juga mengingat para wartawan yang tergabung di AJO Indonesia DPD Kepri agar tidak melakukan plagiat dalam membuat berita.

"Antara boleh dan tidak melakukan copy paste berita. Kalaupun ingin mencopy paste harus ada izin dari pemosting berita. Agar tidak menyebarkan berita hoax, referensinya berita harus jelas, jangan melakukan plagiat apalagi membuat berita hoax, karena berita tentu akan membuat kerancuhan di tengah masyarakat. Jadi itu harapannya, saya berharap AJO Indonesia ini makin maju," kata Petra Tarigan.

Pembina AJO Indonesia DPD Kepri  Ir. Wira Putra Silalahi saat memberikan masukan dan arahan.
Terkait kegiatan tersebut Ketua AJO Indonesia DPD Kepri, Jonni Pakkun mengatakan, kegiatan yang dilakukan terkait laporan kinerja pengurus dan juga akan merombak seluruh pengurus tingkat Kabupaten dan Kota se Kepri.

"Kegiatan ini dilakukan demi untuk membesarkan AJO Indonesia khususnya DPD Kepri, semua yang tergabung harus siap menerima perombakan-perombakan struktur pengurusan. Artinya perombakan yang dilakukan supaya para pengurus bisa bekerja sesuai tupoksinya masing-masing, jadi itu harapannya," kata Jonni Pakkun.

Sesi foto bersama usia kegiatan.
Turut hadir dalam acara tersebut selain dihadiri seluruh pengurus DPD AJO Indonesia Kepri dan pengurus DPC-DPC yang ada di Kepri, Musda ini juga dihadiri anggota DPRD Kepri Ir. Wira Putra Silalahi, Petra Tarigan, Thomas AE dan Hamzah Idris. (Ril)
Halaman :

Lebih baru Lebih lama