![]() |
Ka BNPB RI Letnan Jenderal TNI Doni Monardo saat diwawancara awak media. |
Dinamika Kepri, Batam – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlatamal) IV Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah bersama pimpinan TNI dan unsur FKPD Porvinsi Kepri menghadiri pembekalan yang disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Ka BNPB) RI Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang berlangsung di ruangan Aula Restoran Golden Prawn Batam, Kepulauan Riau, Minggu (08/3).
Sebelum menerimaan pembekalan, seluruh undangan mendapat suguhan jamuan makan malam, setelah itu acara dimulai yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian doa lalu sambutan Plt. Gubernur Provinsi Kepri yang diwakili oleh Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Kepri Samsul Bahrum, pemberian cinderamata dan diakhiri dengan pembekalan oleh Ka BNPB RI
Secara global pembekalan dari Ka BNPB RI antara lain menyampaikan bahwa peran serta TNI/Polri dan pemerintah daerah serta komponen masyarakat terhadap evakuasi WNI dari Cina dan ABK World Dream yang dilaksanakan di Natuna di perairan Nipah, sangat baik serta berjalan dengan aman.
Kata dia, dampak bencana yang selama terjadi di Indonesia, banyak ditimbulkan dari faktor ulah manusia itu sendiri, selebih karena faktor alam. Sehingga untuk pencegahan jangka panjang, banyak yang harus perlu dilakukan khususnya dengan menanam pohon.
Ia juga mengajak agar semua pihak untuk dapat memviralkan seruan menanam pohon. Namun ia juga mengingatkan agar pohon yang ditanam dapat disesuikan dengan sedimen tanah. Terutama ditepi pantai dan lahan-lahan gundul yang berpotensi longsor.
"Pohon yang ditanam harus disesuaikan dengan sedimen tanah. Dengan kita banyaknya pohon itu akan dapat menghasil debit air yang bayak, sehingga saat kemarau panjang, mata air yang ada di dalam tanah tidak kering, kemudian untuk yang di tepi pantai dapat menahan gelombang besar seperti Tsunami," ucap Letnan Jenderal TNI Doni Monardo.
Didepan awak media usai memberikan pembekalan, Ka BNPB RI mengatakan bahwa wilayah Kepri, untuk potensi bencana, relative aman.
"Kepri aman, artinya untuk ancaman geologi di Kepri aman, karena tidak terdapat patahan pergeseran kulit bumi," katanya.
Dikatakan juga. potensi kekeringan air di Kepri semakin hari semakin meningkat, hal itu disebakan karena terjadi perubahan vegetasi, dimana kawasan yang dulu hutan sudah terkupas, lalu digunakan untuk perumahan, industri, perkantoran. Solusisnya dengan cara menanam pohon karena utuk mengembalikan fungsi aslinya paling cepat jangka waktu hampir 5 tahun.
Selain itu, Ka BNPB RI juga menghimbau agar meningkatkan kesadaran kolektif dari seluruh komponen masyarakat mulai dari keluarga dan dapat ditingkat RT mulai menanam bibit pohon apa saja termasuk jenis vegetasi yang cocok di wilayah Kepri dengan berkoordinasi dengan dinas pertanian dan kehutanan setempat.
Ka BNPB RI berharap pohon yang ditanam, selain berfungsi nilai ekonomis dan tapi juga fungsi ekologis seperti contohnya pohon aren dan pohon alpukat, sehingga 8 sampai dengan 10 tahun perubahan vegetasi ini dapat pulih kembali dan dapat membuat sumber mata air baru.
Hadir pada acara tersebut dihadiri Danrem 033/WP Brigjen TNI Gabriel Lema, S. Sos., Wadanlantamal IV Kolonel Laut (P) DR. Imam Teguh Santoso, Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Para Pejabat Utama Korem 033/WP, Para Pejabat Utama Lantamal IV, Pejabat Pemerintah Provinsi. Kabupaten/Kota, Wadanwing Uadara 1, Danlanudal Tanjungpinang Letkol Laut (P) Dani Achnisundani, Unsur pimpinan TNI, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Wanita, Tokoh Pemuda, Organisasi Insan Media, Manggala Agni serta Relawan Se Provinsi Kepri. (Ril)
Halaman :