![]() |
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Ir. Binsar Tambunan. |
Dinamika Kepri, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam meminta ATB untuk membatalkan perencanaan Penggilran distribusi air ke warga, karena ketersediaan air baku saat ini masih cukup. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan.
"BP Batam tidak setuju atas rencana ATB melakukan penggiliran air kepada pelanggan, karena air baku saat ini masih tersedia dalam jumlah yang cukup," ujar Binsar, Kamis (26/3).
Ia meminta agar pihak ATB segera melakukan berbagai langkah praktis untuk perbaikan sistem pengambilan air baku BP Batam di Waduk Duriangkang.
Binsar menjelaskan, dengan predikat sebagai operator air minum terbaik yang disandang ATB, ATB mengklaim sudah punya teknologi mutakhir SCADA untuk distribusi air.
"Seharusnya mereka sudah melakukan upaya perbaikan sistem pengambilan air baku tersebut jauh hari sebelumnya dan mengatur pendistribusian air sedemikian rupa untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat Batam," kata Binsar.
"Sesuai arahan pimpinan dalam menghadapi situasi kemarau panjang, kami akan evaluasi setiap saat kondisi ketersediaan air baku di Waduk Duriangkang, dan akan menyampaikan informasi kapan ATB dapat melakukan pengambilan air baku sesuai skema tertentu yang berbeda dengan kondisi saat ini," lanjutnya.
Binsar jelaskan, menurut ATB saat ini WTP Tanjungpiayu dalam kondisi defisit 225 liter/detik, namun berdasar pengecekan lapangan dan kajian yang kami lakukan kondisinya tidak separah demikian.
Dalam hal ini, BP Batam meminta ATB untuk melakukan perbaikan cara pengambilan air baku dari berbagai opsi praktis yang dapat mereka lakukan, menyesuaikan kondisi air baku di Waduk Duriangkang saat ini.
"Cara ini dapat dilakukan dengan memperpanjang pipa intake atau dengan langkah praktis lain menyesuaikan kedalaman air," jelasnya.
Kata dia, hal ini juga yang sudah dilakukan Kawasan Industri Batamindo pada intake miliknya di Waduk Duriangkang.
Binsar menambahkan, di satu sisi pihaknya terus berupaya memaksimalkan agar semua waduk di Batam tetap dapat menyuplai ketersediaan air baku, salah satunya melalui lelang pengadaan pipa untuk pemompaan air baku dari waduk Tembesi ke waduk Mukakuning sepanjang 4 KM.
"Waduk Tembesi adalah waduk terdekat dengan Waduk Muka Kuning, sehingga nantinya air baku Tembesi dapat disuplai ke Muka kuning," ucapnya.
Selanjutnya, BP Batam bekerja sama dengan TMC/ Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT sedang membuat rekayasa hujan di mana usaha ini akan menambah durasi curah hujan di Daerah Tangkapan Air DTA Waduk yang akan terjadi pada bulan April dan Mei.
Terkait adanya eceng gondok di waduk saat ini, Binsar mengatakan, pihaknya selalu membersihkannya dengan menggunakan alat harvester.
"Usaha lain, kita juga melakukan pembersihan eceng gondok yang berada di genangan waduk menggunakan alat harvester, yang mana saat ini sudah membersihkan seluas puluhan hektar," terangnya.
"Intinya, BP Batam ingin masyarakat dapat menggunakan air dengan cukup, namun tentunya dengan hemat dan bijak, sambil kita berdoa Batam segera diguyur hujan kembali agar tidak ada pilihan rationing," tutupnya. (Ril)
Halaman :