![]() |
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan. |
Dinamika Kepri, Batam - Memasuki musim kemarau, debit air di seluruh waduk di Batam kini mengalami penyusutan sehingga berdampak pada krisis air.
"Ketersediaan air baku di seluruh waduk di Batam saat ini tengah mengalami penurunan. Setiap hari penurunan ketinggian air bisa mencapai 2 hingga 3 meter perharinya. Dari tinggi elevasi awal air sebelumnya mencapai 7,5 meter, kini turun menjadi 4,5 meter," kata Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan.
Hal itu disampaikannya pada saat rapat pembahasan air antara pihak BP Batam dengan pihak ATB di gedung BP Batam, Kamis (5/3/2020).
Kata dia, untuk mengatasi penyusutan debit air yang terjadi saat ini, BP Batam sudah menyiapkan beberapa skemanya. Namun karena biaya kosnya yang tinggi, tentunya terlebih dahulu akan dilaporkan ke Kepala Ex-Officio BP Batam.
Binsar juga mengatakan, untuk stok air yang ada saat ini. Diprediksi hanya bisa bertahan beberapa bulan kedepan, jika hujan tidak turun. Dan sebagai langkah solusinya, diharapkan agar masyarakat Batam turut mendoakan agar turun hujan.
"Kami dari BP Batam dan instansi terkait, atas instruksi kepala Ex Oficio BP Batam, menghimbau kepada masyarakat dan tokoh agama, agar memohon kepada Tuhan yang Mah Esa agar hujan turun supaya krisis air bisa teratasi," pintanya.
"Untuk instansi BP Batam sendiri akan mengadakan solat Istisqo pada hari Jum'at (6/3) besok, dan itu terbuka untuk umum bagi siapa saja yang mau ikut" tutupnya. (Ril)
Halaman :