![]() |
Presiden LSM DPP Suara Keadilan (SRK) Akhmad Rosano. |
"Walikota harus bertindak tegas terhadap ASN itu. Negara ini bukan negara agama islam. Saya sebagai umat islam tidak terima jika agama dibuat jadi senjata untuk tujuan politik. Imam Tahori itu ASN, harusnya netral, lagian apa kepentingan dia mempromosikan Caleg tertentu. Jangan karena kualisi dari Partai penguasa, lantas jadi sesukanya berbuat seperti itu. Sekali lagi saya tegaskan, negara ini bukan negara agama. Negara ini Pancasila," tegas Akhmad Rosano, Sabtu (2/3/2019) sore.
Sebelumnya, video Imam Tohari viral di media sosial hingga menjadi pemberitaan dan perbincangan hangat di tengah masyarakat di Kota di Batam.
Dikutip dari www.otoritasnews.co.id, dalam Video itu, Imam Tohari diduga mengkampanyekan salah satu Caleg bernama Muhammad Kamaluddin Dapil III dari Partai Nasdem dengan menggunakan isu sara kepada ibu-ibu di acara PIM di Blok i, Mangsang, Sei Beduk, Batam, Kepri.
![]() |
Imam Tohari. |
Terkait video itu, kepada media saat dikonfirmasi, Jumat (1/2/2019), Imam Tohari membenarkan bahwa dialah yang mengucapkan kata-kata tersebut di dalam video itu.
Dikutip dari www.kwarta5.com Iman Tohari mengakui bahwa ia telah mengkampayekan salah satu Caleg dari Partai Nasdem dari Dapil III Kota Batam.
"Ia benar, saya yang ada dalam video. Itu saat pembahasan acara ulang tahun PIM ibu-ibu di Piayu" jawab Imam Tohari.
Lebih lanjut kata Imam, terkait hal itu menyalahi aturan atau tidak, jawabnya biarkan saja Bawaslu yang menilainya.
"Jangan aneh-aneh di Batam. Batam ini harus kita jaga bersama agar tetap aman dan kondisif. Harusnya sebagai ASN memberikan contoh yang baik, bukan malah memecah belah masyarakat dengan isu sara, dan walikota harus bertindak tegas terhadap ASN itu agar yang lain tidak ikut-ikutan memecah bangsa ini," tutup Akhmad Rosano. (Ag)