Batam
,Dinamika Kepri - Sabtu 14/12, Ir Wirya Putra Sar Silalahi Salah satu
anggota Komisi IV Dprd Propinsi Kepri , pada wartawan ini , mengatakan
bahwa untuk tahun 2015 nanti Wirya Optimis bahwa Daerah kepulauan Riau
sudah harus bebas dari biaya Kesehatan dan Pendidikan.
Dikediamannya,Ir Wirya Putra Sar Silalahi menjelaskan lebih merinci,tentang program penggratisan di dalam ke 2 bidang itu (Kesehatan Dan Pendidikan ) tersebut . Ia optimis bahwa untuk tahun 2015 nanti Warga Kepri sudah bisa menikmati Hal itu.
" APBD kita sanggup melayani semua masyarakat Kepri , baik Untuk biaya Pedidikan maupun untuk Kesehatan,sebab untuk biaya pendidikan , pemerintah telah menganggarkan anggaran sebesar 20% dari anggaran penghasilan Daerah yaitu sebesar mudah-mudahan pada tahun 2015 nanti program ini sudah berjalan,tujuannya agar masyarakat Kepri bisa sejahtrah" imbuhnya.
" Sebenarnya Masyarakat Kepri sudah layak untuk mendapatkan gratis pendidikan dari MULAI Sekolah dasar (SD) Sekolah menengah pertama (SMP) dan sampai setingkat sekolah menengah umum (SMU)sedrajat dan begitu juga dengan biaya kesehatan, kenapa ?,biaya anggaran itu cukup, Jakarta saja bisa gratis berobat walaupun hanya sampai dikelas III , kenapa Kepri tidak bisa , jadi hal ini harus menjadi perhatian bersama, kenapa saya mengatakan demikian ,memang biayanya ada dan cukup untuk itu ,bahkan lebih , tetapi Gunernur Kepri terkesan tidak memperhatikan hal itu , tampak hanya sebatas wacana saja dan tidak serius , kami selaku Drpd provinsi hanya bisa menolak dan menyetujui saja , sebab hal ini adalah program pemerintah , yang saya ketahui ,kemungkinan anggran yang ada sementara ini , masih dialihkan untuk Pembangunan infrastruktur yang ada didompak saat ini , contohnya untuk tahun 2014 ini,pemerintah provinsi telah menetapkan anggaran pembenahan kesehatan sebesar Rp 220 miliard ,anggara itu telah merencanakan untuk pembangunan Rumah sakit di Tanjung Pinang , di Tanjung Uban dan selebihnya untuk pembenahan sisitem Dinas kesehatan " Ucap Wirya.
Kata Wirya Silalahi ,bahwa untuk tahun 2014 ini,pemerintah provinsi telah menetapkan anggaran pembenahan kesehatan sebesar Rp 200 miliard , salah satunya uuntuk pembangunan Rumah sakit di Tanjunga uban menelan biaya Rp 40 Miliiar, rumah sakit di Tanjung pinang akan menelan biaya Rp 60 miliar, dan untuk pembenahan sistem kesehatan ,pemerintah provinsi juga menyediakan anggaran Rp 100 milliar, dimana untuk kesehatan sendiri pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp 220 Milliar per tahunnya, dan Wirya pembangunan kedua Umah sakit (RS) itu bisa rampung sebelum tahun 2015, agar anggaran yang Rp 220 Milliar itu nantinya sebhagian bisa di subsidikan kepada pengobatan gratis.
Masalah pendidikan, Wirya sendiri menampik kalau anggaran sebesar 20% dari APBD itu masih minim, menurutnya itu sudah lebih dari cukup, bahkan bisa menggratiskan seluruh anak sekolah terutama yang berstatus sekolah negri, baik dari mulai Sd ,Smp maupun setingkat Smu ,tetapi pemerintah tidak memperhatikan hal tersebut,contohnya SD, masih sangat banyak yang menggunakan kursi meja yang tidak layak pakai.
Di tinjau masalah kurangnya prasarana Pembangunan Sekolah Di Batam, Wirya menanggapi,
" Itu hanya masalah keseriusan saja,kalau memang pemerintah provinsi,kabupaten/kotamadya serius ,itu bisa terealisasi,cuma alasan yang kita dapat sampai saat ini, hanya masalah lahan yang tidak ada, memang sangat ironis kalau itu menjadi alasan yang harus dipertahankan, kapan lagi kita bisa maju, sebab kita bisa lihat sendiri,setiap masa penerimaan murid baru selalu ada masalah, ada yang ini ada yang itu, kenapa itu bisa terjadi, nah itu yang kita harus benahi,anggaran sudah ada, tetapi kenapa masyarakat yang masih kita susahin, bukan cerita lama kalau disetiap penerimaan baru ,selalu muncul masalah,banyak orang tua calon siswa mengeluh,katanya harus beli bangku karena umur tidak cukup , padahal istilah beli bangku itu tidak ada, tetapi itu teknis alasan yang dibuat-buat dari pihak sekolah itu,sekarang ini banyak cara orang untuk mengambil kesempatan dalam situsi ,jelas untuk mengambil keuntungan pribadi,tapi itu sudah bukan rahasia umum lagi,dan itu juga harus kita benahi,agar tidak terjadi lagi ". Ungkapnya.
Terkait dua bidang yang bidanginya di komisi IV di Dprd Kepri, Wirya yang masih menjabat Anggota Komisi IV Dprd Kepri ini, berharap program Gratis biaya pendidikan dan kesehatan tersebut bisa teralisasi di tahun 2015 nanti, tujuannya agar anak-anak generasi baru kita tidak ketinggalan dari Negara-Negara lain,sebab sekarang ini banyak anak yang putus sekolah, karena orang tua si anak itu tidak mampu membiayai sekolahnya, kalau program ini terlaksana,setidaknya anak -anak masyarakat di Kepri Khususnya bisa mengenyam pendidikan setera SMU,dengan memiliki ijazah setara itu,mereka sudah bisa mempunyai modal bekal mencari pekerjaan, begitu juga dengan masalah program gratis biaya kesehatan , itu juga sangat penting , setidaknya masyarakat yang kepri bisa menikmati pelayanan kesehatan gratis , jadi program ini memang sudah lama saya impikan harapan kita.dimana tujuan saya , agar masyarakat khususnya di kepri ini, bener-benar merasakan arti kemerdekaan itu, ucap Ir Wirya Putra Sar Silalahi Optimis.
Dikediamannya,Ir Wirya Putra Sar Silalahi menjelaskan lebih merinci,tentang program penggratisan di dalam ke 2 bidang itu (Kesehatan Dan Pendidikan ) tersebut . Ia optimis bahwa untuk tahun 2015 nanti Warga Kepri sudah bisa menikmati Hal itu.
" APBD kita sanggup melayani semua masyarakat Kepri , baik Untuk biaya Pedidikan maupun untuk Kesehatan,sebab untuk biaya pendidikan , pemerintah telah menganggarkan anggaran sebesar 20% dari anggaran penghasilan Daerah yaitu sebesar mudah-mudahan pada tahun 2015 nanti program ini sudah berjalan,tujuannya agar masyarakat Kepri bisa sejahtrah" imbuhnya.
" Sebenarnya Masyarakat Kepri sudah layak untuk mendapatkan gratis pendidikan dari MULAI Sekolah dasar (SD) Sekolah menengah pertama (SMP) dan sampai setingkat sekolah menengah umum (SMU)sedrajat dan begitu juga dengan biaya kesehatan, kenapa ?,biaya anggaran itu cukup, Jakarta saja bisa gratis berobat walaupun hanya sampai dikelas III , kenapa Kepri tidak bisa , jadi hal ini harus menjadi perhatian bersama, kenapa saya mengatakan demikian ,memang biayanya ada dan cukup untuk itu ,bahkan lebih , tetapi Gunernur Kepri terkesan tidak memperhatikan hal itu , tampak hanya sebatas wacana saja dan tidak serius , kami selaku Drpd provinsi hanya bisa menolak dan menyetujui saja , sebab hal ini adalah program pemerintah , yang saya ketahui ,kemungkinan anggran yang ada sementara ini , masih dialihkan untuk Pembangunan infrastruktur yang ada didompak saat ini , contohnya untuk tahun 2014 ini,pemerintah provinsi telah menetapkan anggaran pembenahan kesehatan sebesar Rp 220 miliard ,anggara itu telah merencanakan untuk pembangunan Rumah sakit di Tanjung Pinang , di Tanjung Uban dan selebihnya untuk pembenahan sisitem Dinas kesehatan " Ucap Wirya.
Kata Wirya Silalahi ,bahwa untuk tahun 2014 ini,pemerintah provinsi telah menetapkan anggaran pembenahan kesehatan sebesar Rp 200 miliard , salah satunya uuntuk pembangunan Rumah sakit di Tanjunga uban menelan biaya Rp 40 Miliiar, rumah sakit di Tanjung pinang akan menelan biaya Rp 60 miliar, dan untuk pembenahan sistem kesehatan ,pemerintah provinsi juga menyediakan anggaran Rp 100 milliar, dimana untuk kesehatan sendiri pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp 220 Milliar per tahunnya, dan Wirya pembangunan kedua Umah sakit (RS) itu bisa rampung sebelum tahun 2015, agar anggaran yang Rp 220 Milliar itu nantinya sebhagian bisa di subsidikan kepada pengobatan gratis.
Masalah pendidikan, Wirya sendiri menampik kalau anggaran sebesar 20% dari APBD itu masih minim, menurutnya itu sudah lebih dari cukup, bahkan bisa menggratiskan seluruh anak sekolah terutama yang berstatus sekolah negri, baik dari mulai Sd ,Smp maupun setingkat Smu ,tetapi pemerintah tidak memperhatikan hal tersebut,contohnya SD, masih sangat banyak yang menggunakan kursi meja yang tidak layak pakai.
Di tinjau masalah kurangnya prasarana Pembangunan Sekolah Di Batam, Wirya menanggapi,
" Itu hanya masalah keseriusan saja,kalau memang pemerintah provinsi,kabupaten/kotamadya serius ,itu bisa terealisasi,cuma alasan yang kita dapat sampai saat ini, hanya masalah lahan yang tidak ada, memang sangat ironis kalau itu menjadi alasan yang harus dipertahankan, kapan lagi kita bisa maju, sebab kita bisa lihat sendiri,setiap masa penerimaan murid baru selalu ada masalah, ada yang ini ada yang itu, kenapa itu bisa terjadi, nah itu yang kita harus benahi,anggaran sudah ada, tetapi kenapa masyarakat yang masih kita susahin, bukan cerita lama kalau disetiap penerimaan baru ,selalu muncul masalah,banyak orang tua calon siswa mengeluh,katanya harus beli bangku karena umur tidak cukup , padahal istilah beli bangku itu tidak ada, tetapi itu teknis alasan yang dibuat-buat dari pihak sekolah itu,sekarang ini banyak cara orang untuk mengambil kesempatan dalam situsi ,jelas untuk mengambil keuntungan pribadi,tapi itu sudah bukan rahasia umum lagi,dan itu juga harus kita benahi,agar tidak terjadi lagi ". Ungkapnya.
Terkait dua bidang yang bidanginya di komisi IV di Dprd Kepri, Wirya yang masih menjabat Anggota Komisi IV Dprd Kepri ini, berharap program Gratis biaya pendidikan dan kesehatan tersebut bisa teralisasi di tahun 2015 nanti, tujuannya agar anak-anak generasi baru kita tidak ketinggalan dari Negara-Negara lain,sebab sekarang ini banyak anak yang putus sekolah, karena orang tua si anak itu tidak mampu membiayai sekolahnya, kalau program ini terlaksana,setidaknya anak -anak masyarakat di Kepri Khususnya bisa mengenyam pendidikan setera SMU,dengan memiliki ijazah setara itu,mereka sudah bisa mempunyai modal bekal mencari pekerjaan, begitu juga dengan masalah program gratis biaya kesehatan , itu juga sangat penting , setidaknya masyarakat yang kepri bisa menikmati pelayanan kesehatan gratis , jadi program ini memang sudah lama saya impikan harapan kita.dimana tujuan saya , agar masyarakat khususnya di kepri ini, bener-benar merasakan arti kemerdekaan itu, ucap Ir Wirya Putra Sar Silalahi Optimis.
Edit -Admint.